Sunday, May 13, 2012

SATRIIA PININGIT SUDAH DEKAT

Sabdapalon-Noyogenggong, Satria Piningit, Ratu Adil
Prakata
Sabdalangit salut terhadap segenap upaya generasi bangsa masakini yang peduli dengan nilai-nilai tradisi dan budaya lokal yang pernah mengantarkan bumi nusantara pada era kejayaannya. Dan berupaya menelusuri jejak sejarah kebesaran para leluhur bangsa yang tengah terpuruk ini. Bagaimana kita dapat menghargai bumi nusantara tanpa kita tahu dan peduli apa yang terjadi, apa dan bagaimana saja perjuangan para leluhur besar di masa silam. Seperti kita ketahui, bangsa ini banyak terdapat kepalsuan sejarah, dari masa sejarah kuno, ordebaru hingga orde reformasi. Negara penuh dengan kepalsuan, kemunafikan, dan pembohongan publik. Bagaimana ‘jiwa dan raga’bangsa ini akan sehat sentosa, sementara konstruksinya terdiri dari ‘daging dan darah’ yang kotor, busuk, bau dan banyak penyakit. Kebenaran ditutup-tutupi dengan ‘cadar’ agama, dengan kekerasan fisik, ancaman-ancaman dogmatis, dengan tindakan-tindakan anarkhis, dengan kekuatan dan kekuasaan yang legal maupun ilegal.Banyak pula yang berani mengklaim diri sebagai pahlawan yang mengaku paling suci dan dijamin menjadi ahli syurga, dan mengaku pembawa ‘obor’ kehidupan dilengkapi dengan bom penghancur ‘dunia kegelapan’, serta mengaku sebagai pembawa ‘tongkat’ penegak kebenaran. Tindakannya hanya menghasilkan kesan kuat dalam masyarakat sebagai wujud moralitas dan tindakan jahiliah/bodoh yang di wajahnya tersirat nafsu angkara murka.
Ironis, tradisi dan budaya luhur moyangnya sendiri dianggap sebagai sumber kesesatan, musyrik, syirik, maka dari itu harus dihancurleburkan agar tidak mengganggu sepak terjang para pengaku ‘utusan’ Tuhan. Sebaliknya, mereka lebih menghargai nilai-nilai tradisi, budaya, dogma, yang diimpor dari leluhur bangsa lain. Namun tampaknya berbagai tindakan mereka yang anarkhis tidak membuat orang-orang bergidik untuk kembali menelaah nilai nilai luhur budaya dan tradisi leluhur kita sendiri yang terbukti pernah membawa pada era kejayaannya.
Sudah menjadi kehendak hukum alam, menjadi rumus Tuhan, bahwa kebenaran tak pernah kalah oleh kebathilan. Sekalipun kebenaran itu datang terlambat. Jika sudah tiba saatnya Tuhan berkehendak, maka tampaklah yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Hanya saja, tugas manusia harus eling dan waspada, sebab datangnya kebathilan, kejahatan, kedengkian, kemunafikan kadang lahir justru dari pemikiran-pemikiran fanatik, tekstual dogmatis, kedangkalan fikir, bahkan unsur manipulasi dalam memahami kitab suci apapun namanya. Jika penelaahannya mengesampingkan anugerah Tuhan paling besar yakni akal sehat, jiwa yang bening, hati yang bersih, atau malah memanipulasinya untuk kepentingan kelompok, golongan dan melegitimasi suatu tindakan brutal dan anarkhis, niscaya agama dengan dogma-dogmanya menjadi instrumen atau alat yang canggih untuk mengancurkan rumus-rumus Tuhan dan tatanan dunia itu sendiri. Manusia lebih sering kesulitan membaca tanda-tanda kebesaran (bahasa) Tuhan. Manusia menjadi tidak menyadari bahwa kebenaran bisa datang tidak selalu melalui dogma agama dan kitab suci, tetapi langsung dari Tuhan melalui bahasa alam. Sayangnya, kita lebih sering menafikkan dan mengingkarinya secara sinis dan membabi buta. Mudah-mudahan seluruh pembaca tulisan ini tidak termasuk tipe manusia demikian. Sebab itu dalam budaya Jawa dianjurkan kepada setiap orang untuk arif dan bijaksana dalam membaca tanda dan gejala alam, sehingga manusia bisa memahami maksud dan kehendak Tuhan, (Jawa:nggayuh kawicaksananing Gusti).
Wirayat Gaib
Menyibak misteri siapa sejatinya sang tokoh kembar bersaudara Sabdopalon dan Noyogenggong. Banyak analisa dan penafsiran yg mendekati pemaknaan yg masuk akal dan dapat menjelaskan secara rinci kronologi dan eksistensi Sabdapalon-Noyogenggong. Prediksi-prediksi atau ramalan yang ditulis sejak zaman dahulu seperti dalam serat Kalatida R Ronggowarsito, Jongko Joyoboyo ing Kadhiri, KPH Cakraningrat, ISKS PB III,IV (serat Centini) dan PB VI berupa sanepan/cangkriman/ tebakan yg sulit ditafsirkan secara harfiah/wadag semata melainkan hrs melalui olah batin yg mendalam. Kecuali KPH Cakraningrat ada juga yg lebih lugas ditafsirkan yakni dalam serat Wedhatama karya Gusti Mangkunegoro IV dan Babad Centini sejak PB III s/d PB V, lebih eksplisit anda dapat meraba-raba siapa sebenarnya Sabdapalon & Noyogenggong.
Beliau Sabdapalon dan Noyogenggong bukanlah Satrio Piningit (SP)seperti disebut sebagian orang. Beliau entitasnya sudah ada sejak 2500 tahun lebih, tentu saja sebelum dialektika misteri SP muncul dalam satra-sastra kuna. Beliau bukan pemimpin atau raja tetapi sosok yang selalu mengasuh (Jawa:momong) kepada setiap raja-raja besar di bumi nusantara. SP konotasinya adalah kesatria yang berperan sebagai pahlawan atau pemimpin spiritual dan negarawan namun statusnya sebagai ksatria sulit disangka diduga. Sebelum beliau memimpin bangsa figurnya sulit terekspose oleh masyarakat umum, kecuali orang yang memiliki mata batin tinggi. SP tidak lain adalah Ratu Adil (RA). SP atau Ratu Adil adalah kesatria yg amat tersamar jati dirinya, maka disebut juga Satrio Piningit. Beliau TIDAK AKAN PERNAH MENGAKU (mengklaim) kepada khalayak apalagi mengekpose dirinya di depan publik sebagai Satrio Piningit atau Ratu Adil. Tetapi orang lain lah yang akan menjulukinya, karena seluruh karakter pribadi dan perjuangannya sesuai dengan misi sang Kalipatullah Paneteb Panatagama, Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu, Ratu Adil Herucakra, yang tanda-tandanya telah diungkapkan lebih dahulu dalam prediksi-prediksi kuno. Ratu Adil akan menjadi asuhan penasehat/pembimbing/dahyang para raja-raja besar dan pengasuh seluruh manusia Jawa yakni Sabdopalon dan Noyogenggong. Jadi konsep Sabdopalon-Noyogenggong, dengan Satrio Piningit atau Ratu Adil konsepnya berbeda, berdiri sendiri tetapi memiliki untaian atau rangkaian peranan yang sangat erat. Mereka akan hadir sebagai kepanjangan tangan Tuhan (kalifatullah), pemimpin (imam mahdi/messiah/ herucakra) yang bersifat universal meliputi seluruh agama, bangsa, suku, ras, golongan dalam upaya penyelamatan bumi khususnya bumi nusantara.
Sabdalangit tidak akan membahas panjang lebar tentang konsep Sabdapalon-Noyogenggong. Tetapi akan mengupas makna dalam kiasan sastra kuno, tentang misteri SP atau RA dan kaitannya dengan Sabdapalon-Noyogenggong serta tanda-tanda zaman akan kehadirannya. Puji syukur kepada Tuhan YME, setelah melalui ‘laku’ spiritual yang sangat lama, Sabdalangit telah memperoleh sedikit sekali gambaran dan jawaban atas misteri besar tersebut.
Ratu Adil Berbeda dengan konsep Sabdopalon-Noyogenggong, Ratu Adil memiliki konsep sendiri yang jelas dan tegas. Ratu adalah sosok atau tokoh jenis kelamin perempuan yang menjadi ‘raja’ atau pemimpin, atau negarawan. Menjadi ‘ratu’ atas bangsa ini, dengan dasar sikap adil, bijaksana, jujur dan tegas (senjata trisula wedha) dan ‘pedang katresnan‘ sangat tajam berupa niat suci, dengan lautan kasih sayang. Bernaung di bawah payung kuning (kebenaran). Ratu adil berasal dari gunung srandil (puncak keprihatinan, topo broto, topo ngrame, loro wirang).
Berada di dalam kandungan/rahim ibu selama lebih dari telung podho (3 tahun) sebagai topo brotonya. Jiwanya telah digembleng oleh para leluhur besar bumi nusantara. Ratu adil dari tanah arab (kebetulan agama Islam) yang menegakkan ‘gomo budi’. Gomo budi bukan berarti secara harfiah adalah agama budha, tetapi menjunjung tinggi budi pekerti (Islam:hablum minannas) yang luhur apapun landasan agamanya. (lihat; Betal Jemur Quraisyin Adammakna/kitab betal jemur jilid 7). Kelak bumi nusantara akan adil, subur, makmur, menjadi ‘kiblat’ dunia, pada saat nanti masing-masing suku bangsa akan menghidupkan kembali nilai budaya leluhur bumi nusantara yang pernah mengalami masa jayanya di masa silam. Perbedaan suku, ras, agama justru menjadi bahan untuk membakar semangat Bhineka Tunggal Ika, bermuara pada keutuhan dan kesatuan bangsa, di Bumi Nusantara.
Ciri-ciri Ratu Adil
1. Ratu Adil: ratu memiliki makna seorang perempuan pemimpin nan cantik luar dalam, adil dan bijaksana sebagai pemimpin bumi nusantara menggapai kemakmuran, kesejahteraan, ketenteraman dan kebahagiaan.
2. Seorang yang memakai Nama Tua ; bukan berarti sebutan spt embah, ki, kyai, dst, melainkan nama tua yang sesungguhnya spt misalnya ‘Sekar Kedaton …..’
3. Senjata Ratu Adil; Pedang sirullah (pedhang katresnan) rahsa sejati, senjata ratu adil antara lain berupa ‘pedang sangat tajam’ berupa niat suci dan lautan kasih sayang kepada sesama tanpa membedakan apa agamanya, suku bangsanya, ras dan golongannya.
4. Di bawah payung kuning; keberanian berdiri di atas dasar kebenaran yang bersifat universal.
5. Lumuh bandha; walaupun Ratu Adil kelak merupakan sosok yang sukses ekonominya dan makmur, sejahtera, tetapi hidupnya tidak gila harta, justru dengan kekayaannya akan didermakan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan, sebab Ratu Adil gemar membantu orang-orang yang menderita, kesusahan dan kesulitan.
6. Kalipatullah panetep panatagama; lahir di bumi nusantara untuk mengemban amanat Tuhan YME, sebagai pemimpin yang memberikan banyak pelajaran tentang makna hidup di muka bumi (nusantara) agar supaya manusia mampu memahami makna sejatinya dari agama. Pemahaman agama yang mendalam akan menumbuhkan rasa saling menghargai, bahu membahu, serta membantu seluruh umat beragama agar dapat memahami apa hakikat sesungguhnya agama itu sendiri, sehingga tidak ada lagi konflik antar agama, primordialisme, rasisme, sikap ipokrit. Minimal di bumi nusantara.
7. Bayi calon Ratu adil dilahirkan oleh seorang ibu yg rambutnya sudah keluar uban, didampini dua bayi laki-laki yg wajahnya tampan rupawan sebagai saudara kembarnya. Bayi calon ratu adil lahir dari rahim ibu sekaligus kembar tiga (triplet), satu perempuan di tengah yang dua laki-laki sebagai kakak dan adik kembarnya. Kakak kandung Ratu Adil, sejak masih di dalam rahim ibu sudah terdapat tanda-tanda memiliki talenta luarbiasa dalam bidang medis, sedangkan adik kandung ratu adil, sejak masih di dalam rahim ibunya pula telah memiliki keajaiban super jenius yg kemampuan otaknya tidak bisa diukur. Kelak, sejak lahir ketiganya menjadi aset bangsa Indonesia yang akan mampu membawa kemakmuran dan keadilan seluruh rakyat.
8. Ketiga bayi tersebut, sejak lahir (bahkan sejak dlm kandungan ibu) sudah bisa berkomunikasi dgn ibu dan bapaknya. Sebagai persiapannya menjadi aset besar bangsa dan calon penyelamat bumi nusantara, ketiganya digembleng sejak masih di dalam rahim ibunya tentang berbagai ilmu pengetahuan dan ilmu ‘linuwih’. Karenanya Ratu Adil sejak lahir sudah membawa talenta dan kemampuan luar biasa dalam hal ilmu agama, kesaktian, joyokawijayan, olah kanuragan (beladiri), kawaskitan lahir batin yg sangat tinggi, arif bijaksana, luhur budi pekertinya (sebagai warisan dari ibunya). Ratu adil memiliki keahlian dlm bidang tatanegara, politik, hingga kesenian misalnya beksa atau menari, seni tembang jawa, dan pandai pula dalam tataboga.
Sejak masih di dlm kandungan rahim ibu, badan halus/ruhnya, sudah digembleng oleh para leluhur eyang-eyangnya sendiri dari kalangan priyayi dan bangsawan (garis keturunan dari sang ibu) yang dahulu menjadi Natapraja Ratu Gung Binatara. Dengan materi pelajaran meliputi ilmu kesaktian, kedigjayaan, tatanegara, hukum, politik, ekonomi, kesenian (menari dan tembang), memasak. Materi pelajarannya termasuk di antaranya serat Wulang Reh, Wulang Sunu, sejarah, berbagai macam suluk, kitab Wedhatama, Babad Centini, Pangreh Praja dan masih sekian banyak lagi kitab-kitab Jawa masa lampau. Keluhuran budi pekerti Ratu Adil diperoleh dari ibunya yang telah banyak sekali mengajarkan tentang keluhuran budi pekerti dan kebersihan hati sejak masih di dalam kandungan. Calon Ratu Adil juga mendapat bimbingan oleh para leluhur garis keturunan dari bapaknya yang dari kalangan rakyat biasa sekaligus keturunan kyai, meliputi kesaktian, sipat kandel, diajarkan pula makna makrifat islam dan hakikat dari semua agama yang ada di bumi nusantara. Ruh calon ratu adil, atas kehendak Tuhan YME, sudah dipersiapkan dan direstui oleh para leluhur besar bumi nusantara, termasuk para raja dan seluruh ratu/raja dari jagad gaib, di antaranya Kanjeng Ratu Kidul, Betara Kala, serta seluruh pembesar dari jagad maya di seluruh bumi nusantara memberikan doa dan memberikan restu kepada Calon Ratu Adil untuk kelak menyelamatkan dan memimpin bangsa ini menuju masa kejayaannya kembali.
PREDIKSI; atas dasar ketajaman
RAHSA SEJATI
Untuk mengurangi kontroversi dan kesimpangsiuran, sejenak Sabdalangit mengulas tentang sejatinya Kanjeng Ratu Kidul. Beliau entitasnya sebagaimana manusia adalah tetap sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Beliau sangat religius, arif bijaksana, juga menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Beliau bukan jin, bukan siluman, bukan sebangsa setan. Kanjeng Ratu Kidul adalah titisan dari bidadari yang diizinkan Tuhan menjadi ratu jagad maya pesisir selatan. Tuhan menciptakan entitas Ratu Kidul supaya menjadi bandul keseimbangan antara alam gaib dan alam nyata. Semestinya antara manusia dengan makhluk gaib, membangun sinergisme; dengan saling “silaturahmi”, menghargai, memiliki hubungan simbiosis mutual, serasi dan harmoni dalam bahu membahu menjaga alam semesta dari kerusakan. Manusia dengan makhluk gaib pada arasnya dapat saling melengkapi, saling mengisi kelemahan masing-masing. Tetapi manusia sering takabur, merasa sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna sehingga lebih suka menyia-nyiakan, menghina, aniaya, dan merendahkan, terhadap makhluk gaib (yang juga ciptaan Tuhan) secara pukul rata. Padahal kesempurnaan manusia hanya tergantung akalnya saja. Bila akal digunakan untuk mendukung kejahatan bukankah manusia tidak lebih mulia daripada binatang yang paling hina sekalipun.
Tidak seluruh makhluk gaib itu berkarakter jahat, seperti halnya manusia ada yang berkarakter jahat, suka mengganggu, tetapi ada yang berkarakter baik pula. Tetapi makhluk gaib terlanjur sering menjadi kambing hitam, oleh manusia-manusia “jahat” agar dapat berkilah bahwa mereka melakukan kejahatan karena ulah “si setan”. Bukankah, manusia akan menjadi lebih bijaksana jika mengatakan bahwa manusia melakukan kejahatan karena menuruti hawa nafsunya (NAR/api/ke-aku-an) sendiri yang menjelma menjadi ’setan’. Pembaca yang budiman dapat saksikan sendiri, bilamana bulan suci tiba, setan-setan dibelenggu, tapi kenapa pada bulan puasa tetap saja banyak kasus korupsi, pembunuhan, maling, rampok, penggendam, penipuan, bahkan pernah saya melihat ada orang kesurupan, pernah pula melihat ‘penampakan’!? Mungkin manusia salah mengartikan, setan yang dibelenggu tidak lain adalah nafsu negatif kita sendiri. Dan yang membelenggu hawa nafsu negatif (NAR) tidak lain menjadi tugas kita sendiri, dengan borgol berujud jiwa yang suci (NUR) atau an nafsul mutmainah, dengan artikulasi akal dan budi pekerti yang luhur.
Berbeda dengan konsep Kanjeng Ratu Kidul, adalah Betara Kala disebut-sebut raja makhluk gaib dari ‘dunia kegelapan’. Sebutan itu muncul karena Betara Kala mencari korbannya yakni manusia. Tetapi seyogyanya jangan terburu-buru pada kesimpulan bahwa Betara Kala merupakan makhluk jahat dari dunia gaib yang ‘hitam’. Karakter ‘jahat’nya, karena Betara Kala hanya menjalankan titah atau kodrat Tuhan, sebagai eksekutor/algojo bagi orang-orang yang melawan kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan termasuk eksekutor bagi orang yang melanggar paugeran dan wewaler. Peranan Betara Kala sama halnya dengan Kanjeng Ratu Kidul sebagai penyeimbang antara jagad kecil dan jagad besar. Membangun sinergisme antara dunia manusia dengan dunia makhluk gaib. Jika manusia mempercayai peran-peran tersebut, manfaatnya dalam kehidupan kita sehari-hari justru membangun sikap religius, kita menjadi lebih hati-hati dalam menjalankan roda kehidupan yang penuh “ranjau”. Manusia selalu menjaga diri dengan sikap eling lan waspada. Semakin banyak orang lupa diri; tidak eling waspada, suka melanggar wewaler, maka cepat atau lambat Tuhan pasti memberikan azab, baik dalam bentuk bencana kemanusiaan maupun bencana alam di bumi nusantara.
Sekalipun saat ini semakin banyak orang-orang yang tampak sangat religius, mengaku sebagai pahlawan agama, jago ceramah, namun banyak pula di antara mereka yang sesungguhnya amat dangkal pengetahuannya, ilmunya sebatas “kulit”. Golongan ini tak menyadari jika sedang kekenyangan makan ‘kulit’(syari’at) saja. Selanjutnya muncul gejala semakin gencar manusia tampil sebagai pembela agama baik dengan menghalalkan cara-cara kekerasan maupun pedagog verbal. Semakin banyak jumlah orang-orang yang seolah-olah soleh-solehah, giat pergi ke tempat ibadah, tetapi semakin banyak pula mereka terbukti melakukan perbuatan keji, korupsi, selingkuh, merampok hak orang lain, memperkosa, mencuri, menipu, mencelakai orang, pagar makan tanaman. Tentusaja mereka melakukannya dengan kesadaran sambil mencari-cari dalil yang mengada-ada sebagai alasan pembenar. Kesalahan kecil dibesar-besarkan, namun jelas-jelas kejahatan besar tidak dihiraukan.
PERTANDA KEDATANGAN CALON SATRIA PININGIT
Jangkajayabaya; Sabda Gaib
Babon asli kagunganipun Dalem Bandara Pangeran Harya Suryanegara ing Ngayugyakarta
Sinom
Wirayat kanthi dahuru, lalakone jaman wuri, kang badhe Jumeneng Nata, amengku bawana jawi, kusuma trahing Narendra, kang sinung panggalih suci.
(Tanda-tanda dengan diawali munculnya huru-hara, kejadian zaman nanti, yang akan menjadi Pemimpin di tanah Jawa (Nusantara), seorang keturunan raja, yang memiliki hati suci.
Ing mangke karseng Hyang Agung, taksih sinengker

2 comments:

  1. teruskan perjuangkan pudhi pekerti luhur....saya amat sangat setuju

    ReplyDelete
  2. Ratu Sikidul adalah ratunya si kibul ulung..yang membelanya juga tentu sama-sama si kibul...tunggulah kebinasaan dan kehancuran kalian semua wahai bangsa jin dan manusia dlm waktu dekat insyaAlloh... Kalian semua bekerjasama untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus yaitu jalannya Para Rasul dan orang-orang shalih... Kalian semua bekerja sama utk memadamkan cahaya Alloh Azzawajalla dan sunnah RasulNYA Muhammad shallallahu alaihi wasallam..kebinasaan dan kecelakaanlah bagi kalian semua wahai para thagut..
    Akan segera muncul Ratu adil yang asli dan sejati utk membinasakan dan menghancurkan kerajaan jin dan manusia dan menghancurkan semua ilmu ilmu sihir dan juga seluruh para penyihirnya dalam waktu yang sangat dekat insyaAlloh... Amin..Allahumma amin.

    Dunia kegelapan akan segera menyingkir dan diganti dengan dunia yang dipenuhi cahaya yang terang benderang dg cahaya Alqur'an dan sunnah RasulNYA Muhammad shallallahu alaihi wasallam.. Waktunya sudah sangat sangat dekat insyaAlloh...

    Bertaubatlah kalian semua sebelum datang kebinasaan dan kecelakaan kalian semua... Kembalilah ke jalan yang lurus yaitu jalan yang dipenuhi dengan cahaya Alqur'an dan sunnah RasulNYA Muhammad shallallahu alaihi wasallam..

    Jika kalian sombong dan ingkar... InsyaAlloh dlm beberapa hari kalian akan binasa dan celaka atas ijin Alloh Azzawajalla...

    ReplyDelete